Kamis, 02 Februari 2012

Pariwisata Kutai Timur


tnk.jpg (10231
 bytes)
Taman Nasional Kutai
Taman Nasional Kutai merupakan salah satu objek andalan Kabupaten Kutai Timur. TNK memiliki potensi kekayaan flora dan fauna, termasuk diantaranya hewan dan tumbuhan langka yang dilindungi, seperti orang utan, bekantan, dan berbagai anggrek hutan. Di TNK ini terdapat berbagai tipe vegetasi utama seperti hutan pantai, hutan mangrove, hutan rawa air tawar, hutan kerangas, dan hutan campuran. Di kawasan ini juga terdapat perwakilan hutan ulin terluas di Indonesia. Dengan potensi kekayaan sumber daya alamnya, TNK menawarkan daya tarik alam baik untuk kegiatan pariwisata alam maupun penelitian dan pendidikan. Untuk sampai ke lokasi Taman Nasional Kutai (TNK) dapat dilakukan dari Samarinda - Bontang melalui jalur darat lebih kurang sekitar 125 km dan meneruskan perjalanan dengan menggunakan perahu motor menuju Teluk Kaba yang memakan waktu lebih kurang 2 jam.
Info Lengkap: http://www.tn-kutai.or.id
PT. Kaltim Prima Coal
PT. KPC merupakan perusahaan pertambangan batubara terbesar di Indonesia yang berada di Sangatta. Selain berfungsi sebagai penambangan batu bara tempat ini juga dapat manjadi daya tarik wisata atau ilmiah yang menawarkan kegiatan penambangan batubara, dengan daya tarik sejarah penemuan batubara, penggalian batubara pertama yang masih tradisional, hingga pendirian pabrik.
Pantai Teluk Lombok dan Teluk Perancis
Pantai Teluk Lombok dan Teluk Perancis terletak tidak jauh dari kota Sangatta yang merupakan ibukota Kabupaten Kutai Timur. Tempat ini dapat dicapai dengan menggunakan jalur darat dari Sangatta sekitar 15 km menyusur pantai timur Kutai Timur. Pemandangan pantai dan laut menjadi daya tarik utama tempat ini, ditambah dengan lokasinya yang tidak terlalu jauh dari kota, diharapkan dapat menjadi tempat berwisata bagi penduduk kota Sangatta.
Patung-Patung Yang Ada di Gua Kombeng
Patung-patung yang ada dalam gua Kombeng
Gua Kombeng
Gua Kombeng adalah sebuah gua bekas peninggalan kerajaan Kutai Hindu. Didalam gua yang memiliki ruangan yang cukup besar ini terdapat patung-patung batu atau arca-arca Hindu. Untuk mencapai gua ini harus melakukan perjalanan selama kurang lebih 6 jam dari Muara Wahau dengan menggunakan kapal kecil.
Long Segar dan Long Noran
Kedua desa ini bertetangga dan termasuk dalam Kecamatan Muara Wahau. Terletak di tepi Sungai Wahau, untuk mengunjunginya dapat dicapai dengan kapal sungai dari Samarinda ke long Noran atau Long Segar. Mayoritas penduduk desa ini berasal dari suku Apo Kayan. Desa ini kaya akan daya tarik seni budaya dan kerajinan seperti Mandau, patung dan lain-lain. Di desa ini sudah tersedia fasilitas akomodasi berupa lamin (rumah tradisional suku Dayak) untuk para wisatawan.
Pulau Birah-Birahan
Terletak di kecamatan Sangkulirang, pulau ini dapat dicapai dengan menggunakan kapal motor cepat dari Sangatta atau Benua Baru, Sangkulirang. Pulau Birah-birahan selain memiliki keindahan pemandangan laut juga memiliki keindahan alam bawah lautnya, seperti taman laut dengan keanekaragaman karang laut yang indah, dan ikan hias yang beraneka ragam
Gemar Baru
Gemar Baru merupakan desa 'resettlement' bagi masyarakat suku Dayak Kenyah yang terdapat di Kecamatan Muara Ancalong, Kutai Timur. Di desa ini dapat disaksikan Balai Adat suku Dayak Kenyah, upacara-upacara adat, tari-tarian dan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Desa ini terletak sekitar 88 mil dari Tenggarong dan dapat dicapai dengan menggunakan kapal motor menyusuri Sungai Mahakam kemudian masuk ke Sungai Kedang Kepala.
Tanjung Manis
Seperti di Desa Gemar Baru, di Desa Tanjung Manis juga dapat ditemui sebuah Lamin suku Dayak Kenyah Umaq Tau. Disini dapat disaksikan kehidupan sehari-hari masyarakat suku Dayak Kenyah, upacara-upacara adat, dan tari-tarian dari masyarakat setempat.
Hudoq
Penari Hudoq
Long Bentuk
Berbeda dengan desa Gemar Baru dan Tanjung Manis, di desa Long Bentuk dapat disaksikan kehidupan masyarakat suku Dayak Bahau. Pakaian, ornamen, dan kesenian tradisional suku Dayak Bahau berbeda jauh dengan suku Dayak Kenyah. Salah satu tarian terkenal dari masyarakat suku Dayak Bahau adalah tari Hudoq, yakni tarian yang menggunakan daun pisang atau daun pinang sebagai penutup tubuh penari dan penggunaan topeng kayu yang menyerupai binatang.
Lebih Lengkap Tentang Kutai Timur:
>> http://www.kutaitimur.go.id